Hamas yang lahir di Gaza, dan didirikan oleh Syeikh Ahmad Yasin, yang lumpuh, dan meninggal akibat tembakan oleh helikopter Israel yang mempunyai pengaruh luas, di wilayah Palestine, baik di Gaza atau di Tepi Barat. Gerakan yang didirikan Syeikh Yasin itu merupakan bahagian dari gerakan Ikhwanul Muslimin, yang bercita-cita ingin membebaskan Palestine dan Yerusalem yang dijajah oleh Israel.
Sekarang satu-satunya kekuatan politik dan militer di wilayah Palestine, yang efektif dan berpengaruh dalam menghadapi penjajah Zionis-Israel adalah Hamas. Meskipun, diserang oleh Israel, sejak memenangkan pelihanraya, dua tahun yang lalu, tetapi tidak melemahkan dan mempengaruhi tujuan dan cita-cita yang ingin ditegakkan Hamas iaitu mendirikan Negara Palestine yang bebas dan merdeka dari penjajahan Israel.
Mereka terus bertahan dalam menghadapi keadaan yang paling menyakitkan bagi kehidupan rakyat Palestine, terutama di wilayah Gaza.Hamas, yang ikut serta dalam pilihanraya Januari (2006) yang lalu, dan mengalahkan kekuatan lama, iaitu al-Fatah,yang sekuler, dan merupakan warisan Yaser Arafat. Kemenangan itu, menimbulkan ketakutan di kalangan pemerintahan Israel, yang mendorong negara-negara Barat (Amerika dan Eropa), melakukan baikot, dan menuduh Hamas, sebagai kelompok ‘teroris’. Tujuan yang dilakukan Zionis-Israel dan negara-negara Barat melakukan baikot, tak lain tak bukan ingin melemahkan Hamas dan memaksa gerakan itu, tunduk kepada kepentingan Israel.
DiMesir melalui Perisik Kerajaan Mesir Mohammad Sulaeman ingin memaksa Hamas, agar bersubahat, iaitu berdamai dengan Israel. Tawaran itu, hanya disetujui oleh Hamas, melalui perundingan yang betul, iaitu gencatan senjata, bukan perdamaian. Dan, gencatan senjata itu, menurut pihak Hamas, sewaktu-waktunya dapat dibatalkan, jika Israel melanggar perjanjian yang mereka sepakati. Hamas tidak mahu terikat perjanjian secara main-main dengan pihak Israel, yang telah berkali-kali melanggar gencatan senjata.
Di Damaskus, Ketua Bahagian Politik Hamas, Khaled Mish’al, menegaskan perjanjian dengan Israel, sewaktu-waktu dapat dibatalkan, bila pihak Israel melanggar. Sekarang, yang menjadi fokus Israel, adalah pembebasan Kapten Gilad Shalid, yang masih berada di tangan kelompok militer di Gaza. Tidak ada perundingan mengenai pembebasan Gilad Shalid, kecuali jika pihak hamas menginginkan pembebasan tahanan Palestine, yang jumlahnya sekarang mencapai 11.000 tahanan.
Hamas yang secara ideologinya berawal dari Jemaah Ikhwanul Muslimin, pengaruhnya sangat kukuh di Palestine, terutama di Gaza, dan kini di Tepi Barat. Gerakan yang awalnya merupakan social dan pendidikan itu, kini telah berubah menjadi gerakan politik dan militer. Gerakan yang berawal melawan Zionis-Israel hanya dengan ‘batu’, saat Intifada berlangsung, kini mereka telah mengembangkan senjata yang lebih canggih, iaitu roket. Para pejuang Hamas menargetkan di tahun 2010 nanti, roket yang kami ciptakan sudah dapat menjangkau Tel Aviv, ujar dari sebuah sumber Hamas. Gerakan perlawanan di tanah pendudukan Palestine itu, meskipun mereka menghadapi berbagai tekanan dari militer Israel, tapi mereka semakin mantap dan kukuh, dan bahkan membuat Zionis-Israel takut, dan menjadi kecut . Menurut Associated Press, jumlah penyokong yang hadir di peringatan ke 21 Hamas, yang berkumpul di stadium di kota Gaza itu, tidak kurang lebih 150.000 orang, sehingga tempat lapangan itu penuh dengan warna hijau.
Dalam kesempatan itu, pemimpin Hamas, Ismail Haniya menegaskan dalam pidatonya, yang sangat penuh semangat itu : “Kami akan mempertahankan wilayah kami dari serangan Israel. Dari batu sampai menggunakan roket’ Pidato Haniya itu disambut dukungan penyokong dengan tepukan gemuruh”. Mereka menunjukkan bahawa gerakan Hamas masih tetap hidup.
Kerana, gerakan itu hanya meminta pertolongan dan dukungan dari Allah Azza Wa Jalla, tidak meminta pertolongan dan dukungan dari musuh-musuh Islam. Mereka tidak terpengaruh dengan pergantian presiden di Amerika, kerana mereka juga menyakini, siapapun yang memimpin Amerika, tak lebih dari ‘budak’ Zionis-Israel.
Merek tak terlalu banyak berharap dengan Obama. Hamas di usianya yang ke 21 itu, akan terus berjuang membebaskan tanah airnya dari tangan-tangan kotor Zionis-Israel, yang sudah berdiri sejak tahun l948, dan mereka yakin dengan izin dan pertolongan Allah Azza Wa Jalla, dapat membebaskan wilayah yang kini dikuasai penjajah. Selamat berjuang Hamas di tanah jajahan. Wallahu’alam.
Label: artikel
Catat Ulasan
<< Hadapan