<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d8048503654020264196\x26blogName\x3dBadan+Latihan+Dakwah+Islamiah+(BALADI...\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLUE\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://baladi-malaysia.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3dms\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://baladi-malaysia.blogspot.com/\x26vt\x3d6887039431785296270', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe", messageHandlersFilter: gapi.iframes.CROSS_ORIGIN_IFRAMES_FILTER, messageHandlers: { 'blogger-ping': function() {} } }); } }); </script>
 

MENU

INTRANET

INTERAKSI

ARTIS KAMI

DOWNLOAD

PROMOSI

TERKINI

TERKUMPUL

HIPERRANGKAI

BADAR 1 MALAYSIA

GEDUNG NASYID

Jumlah Ziarah

Semenjak
23 Sya'ban 1428 H
4 September 2007 M


Penziarah Online
web tracker

Kempen Boikot Israel

Direktori Halal
Masukkan No.Kod Bar :



Radio Ikim.fm




Sahabat BALADI

Assalamualaikum dan Ahlan
Wasahlan, Tetamu. Silakan
Log In atau Daftar.



Login with username, password
and session length
Demi Masa

Anugerah Media Islam Negara (AMIN)




Secoret Bicara Dari Unit Penyelenggara ICT dan MULTIMDIA BALADI 2008
 

Syukur ke hadrat Ilahi kerana dengan limpah kurnianya BADAN LATIHAN DAKWAH ISLAMIAH (BALADI), MAAHAD DARUL ANUAR dapat membangun laman webnya tersendiri.

Penerokaan dan pembabitan dalam bidang Teknologi Maklumat Dan Komunikasi (ICT) adalah merupakan satu keperluan semasa yang dapat membantu memenuhi kehendak pasaran termasuk dalam bidang pendidikan dengan lebih pantas dan efisien.

Saya berharap agar guru-guru, pelajar-pelajar dan mereka yang terlibat agar memanfaatkan kelebihan yang ada sebaik mungkin khususnya berkaitan sistem penyampaian maklumat, pengurusan sekolah, profesionalisme guru, kecemerlangan akademik dan akhlak pelajar. Dan sekalong tahniah kepada semua pihak yang telah mengerah keringat melayarkan BALADI dipersada seiring tuntutan semasa.


Penulisan
 
Ahad, 28 Disember 2008

Waktu Untuk Bermuhasabah....


عَنْ شَدَّادِ بْنِ أَوْسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وِآلهِ وَسَلَّمَ : "اَلْكَيِّسُ مَنْ دَانَ نَفْسَهُ وَعَمِلَ لِمَا بَعْدَ الْمَوْتِ وَالْعَاجِزُ مَنْ أَتْبَعَ نَفْسَهُ هَوَاهَا وَتَمَنَّى عَلَى اللهِ اْلأَمَانِيَّ".
Syaddad bin Aus RA berkata, Rasulullah SAW bersabda : "Orang yang cerdas adalah yang menghisab dirinya, serta beramal untuk kehidupan sesudah kematian. Sedangkan orang yang lemah adalah yang dirinya mengikuti hawa nafsunya serta berangan-angan terhadap Allah SWT. (HR. Tirmidzi, ia berkata : "Hadits ini adalah hadits hasan".)

Kandungan Hadits


Hadits di atas menjelaskan satu pembahasan besar, kerana kehidupan yang hakiki adalah kehidupan di ahirat, keberuntungan untuk selama-lamanya bagi mereka yang mendapatkan kemuliaan dari Allah SWT untuk memasuki surga-Nya. Hidup di dunia merupakan rangkaian dari sebuah misi besar seorang hamba, iaitu menggapai redha Allah SWT. Dan dalam menjalankan misi tersebut, seseorang tentunya harus memiliki visi, perencanaan , dan strategi serta pelaksanaan yang jelas kemudian diiringi dengan muhasabah.Hadits ini dengan jelas, Rasulullah SAW mengaitkan, hal muhasabah dengan kejayaan, dan kegagalan adalah kerana mengikuti hawa nafsu dan banyaknya angan-angan.

Muhasabah (menghisab), kalimat ini begitu popular dan sering terdengar setiap tahun di penghujung akhir tahun, baik tahun hijriyah atau masehi. Banyak orang yang mulai sedar lalu melakukan muhasabah, sudah sejauh mana amaliah yang pernah dia lakukan selama setahun yang berlalu ini.

Sebenarnya, muhasabah tidak terikat dengan akhir tahun sahaja. Tetapi, dimana pun, setelah kita melaksanan aktifiti atau amaliah ibadah maka kita hendaknya dapat bermuhasabah.

Saat sendiri atau menyendiri, pernahkah kita bermuhasabah diri, perkataan apa yang pernah keluar dari mulut kita ? perbuatan apa yang pernah kita lakukan? Apakah kita pernah dengan ‘bangga’ mengihitung-hitung keburukan atau kesalahan yang pernah kita lakukan seperti kita bangga menghitung amal baik kita?. Adakah segala amaliah ibadah yang pernah kita lakukan sudah memenuhi standard ikhlas kerana Allah SWT semata?

Atau malah sebaliknya selalu ingin dipuji dan ingin dilihat dan didengar orang (riya dan sum’ah)? Dan bagaimanakah nanti kita akan datang menuju dan menghadap Allah SWT dengan memikul beban dosa dan kesalahan yang tidak terhingga?

Allah SWT berfirman :
"يَآ أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللهَ، إِنَّ اللهَ خَبِيْرٌ بِمَا تَعْمَلُوْنَ وَلاَ تَكُوْنُوْا كَالَّذِيْنَ نَسُوا اللهَ فَأَنْسَاهُمْ أَنْفُسَهُمْ أُوْلَئِكَ هُمُ الْفَاسِقُوْنَ".
“Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kalian kepada Allah dan hendaklah tiap-tiap diri melihat dan memerhatikan apa yang ia telah sediakan (dari amal- amalnya) untuk hari esok (hari akhirat). Dan (sekali lagi diingatkan): Bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Amat Meliputi PengetahuanNya akan segala yang kamu kerjakan. Dan janganlah kamu menjadi seperti orang-orang yang telah melupakan (perintah-perintah) Allah, lalu Allah menjadikan mereka melupakan (amal-amal yang baik untuk menyelamatkan) diri mereka. Mereka itulah orang-orang yang fasik (durhaka)" (Q.S. Al-Hasyr/59 : 18-19)

Atau belum pernahkah kita mendengar atau merenungi firman Allah SWT :
"اَلْيَوْمَ نَخْتِمُ عَلَى أَفْوَاهِهِمْ وَتُكَلِّمُنَا أَيْدِيْهِمْ وَتَشْهَدُ أَرْجُلُهُمْ بِمَا كَانُوْا يَكْسِبُوْنَ".
“Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan” (Q.S. Yasin/36 : 65)

Rasulullah SAW bersabada :
"اَلْكَيِّسُ مَنْ دَانَ نَفْسَهُ وَعَمِلَ لِمَا بَعْدَ الْمَوْتِ وَالْعَاجِزُ مَنْ أَتْبَعَ نَفْسَهُ هَوَاهَا وَتَمَنَّى عَلَى اللهِ اْلأَمَانِيَّ".
“Orang yang pandai adalah yang menghisab dirinya sendiri serta beramal untuk kehidupan sesudah kematian. Sedangkan orang yang lemah adalah yang dirinya mengikuti hawa nafsunya serta berangan-angan terhadap Allah SWT. (HR. Tirmidzi, ia berkata : “Hadits ini adalah hadits hasan”.)

Umar bin Khattab RA berkata :
"حَاسِبُوا أَنْفُسَكُمْ قَبْلَ أَنْ تُحَاسَبُوْا وَتَزَيَّنُوْا لِلْعَرْضِ الأَكْبَرِ وَإِنَّمَا يَخِفُّ الْحِسَابُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ عَلَى مَنْ حَاسَبَ نَفْسَهُ فِى الدُّنْيَا".
“Hisablah diri kalian sebelum kalian dihisab, dan berhiasi dirilah kalian untuk menghadapi hari yang besar (hisab), sesungguhnya hisab pada hari kiamat akan menjadi ringan hanya bagi orang yang selalu menghisab dirinya saat hidup di dunia”.

Suatu hari Umar bin Khattab RA pernah menuliskan Surat kepada para bawahannya :
"حَاسِبْ نَفْسَكَ فِي الرَّخَاءِ قَبْلَ حِسَابِ الشِّدَّةِ، فَإِنَّ مَنْ حَاسَبَ نَفْسَهُ فِي الرَّخَاءِ قَبْلَ الشِّدَّةِ، عَادَ أَمْرُهُ إِلىَ الرِّضَا وَالْغِبْطَةِ، وَمَنْ أَلْهَتْهُ حَيَاتُهُ، وَشَغَلَتْهُ أَهْوَاؤُهُ عَادَ أَمْرُهُ إِلَى النَّدَامَةِ وَالْخَسَارَةِ".
“Hisablah diri kalian di saat senang (lapang) sebelum datang keadaan sulit, kerana sesungguhnya orang yang menghisab dirinya saat senang sebelum tiba masa kesulitan, maka dia akan menghadapi urusannya dengan redha dan sangkaan yang baik. Dan barang siapa yang dilalaikan dengan kehidupannya, disibukan dengan hawa nafsunya maka dia akan mengalami penyesalan dan kerugian”.

Imam Hasan Al-Bashri berkata :
“Seorang Mukmin adalah pemimpin bagi dirinya. Dia sentiasa bermuhasabah diri kerana Allah. Sesungguhnya pada hari kiamat nanti hisab akan menjadi ringan terhadap orang-orang yang telah bermuhasabah diri di dunia.. Dan sesungguhnya pada hari kiamat hisab akan menjadi amat berat terhadap orang-orang yang mengerjakan semua urausannya tanpa dididahului dengan bermuhasabah diri”.

Dua Waktu Untuk Muhasabah

Pertama : Muhasabah sebelum melakukan suatu pekerjaan atau aktifiti ibadah, iaitu seorang Mukmin harus berfikir sejenak, apakah yang akan dia kerjakan akan mendatangkan manfaat, baik buat dirinya atau pun orang lain? atau malah sebaliknya.
Kerana sering kali ketika dia ingin melakukan sesuatu didasari kuat oleh dorongan emosional yang tinggi, tanpa permikiran yang matang langsung menjurus masuk ke suatu pekerjaan tersebut, yang berkahir pada penyesalan.

Imam Hasan Al-bashri, salah seorang Tabi’in berkata : “Semoga Allah merahmati seorang hamba merenung sesaat sebelum mengerjakan sesuatu. Apabila pekerjaannya tersebut bernilai kerana Allah, maka lakukanlah. Dan apabila sebalikmya maka tinggalkanlah”.

Kedua : Muhasabah setelah melakukan pekerjaan atau aktifiti ibadah, iaitu bermuhasabah diri atas segala perintah Allah SWT dan Rasul-Nya yang sudah banyak kita lalaikan hak-hak-Nya.

Juga bermuhasabah diri atas segala perbuatan yang mubah atau yang sudah menjadi kebiasaan, kenapa selalu dilakukan? Adakah activities tersebut dilakukannya dengan mengharapkan redha Allah SWT? Kalau demikian beruntunglah dia. Atau dia hanya mengharapkan kehidupan dunia, maka merugilah dia dan selamanya tidak akan berjaya dalam erti yang sebenarnya. Iaitu terhindarnya dia dari azab api neraka dan Allah masukkan dia ke dalam surga-Nya.

Allah SWT berfirman:
"...فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازََ".
“…Sesungguhnya orang yang dihindarkan dari azab api neraka dan dimasukkan ke surga, sungguh dia telah berjaya” (Q.S. Ali ‘Imran/3 : 185)
Sudahkah kita termasuk orang yang gemar bermuhasabah diri, tanpa harus menunggu berakhirnya tahun. Atau kita termasuk orang yang terlambat untuk bermuhasabah kerana cepatnya ajal menjemput kita? na’udzu billah.

Wallahu a’lam bishshawab

© Hakcipta BALADI 2008

Label:

0 Komen Dan Pandangan :

Catat Ulasan

<< Hadapan


Rekabentuk oleh nurofislam untuk Badan Latihan Dakwah Islamiyah(BALADI)
© 2007-2011 Hakcipta Terpelihara. Di bawah penjagaan Allah. Pastikan anda tidak melakukan sesuatu di luar syarie ketika melayari website ini.