Mereka adalah pemuda yang gigih, sabar dan kuat keyakinan pada Allah Swt.. Akhlak mereka patut dipuji, kata-kata mereka selalu menyentuh hati dan sikap mereka mencontohi akhlak Nabi.
Setelah lebih kurang setenagh jam, mereka mulai menentukan beberapa orang untuk keluar berkunjung kerumah-rumah kaum muslimin. Salah seorang dari mereka berkata,
"Di persimpangan jalan ke arah station bas, ada seorang pemuda yang suka mengganggu dan mentertawakan kita setiap kali kita melalui tempat itu. Ini sudah terjadi 2 kali. Setiap kali kita lalu, kita tidak menghiraukan sikap dan kata-katanya. Bagaimana kalau kesempatan kali ini, kita cuba dekati dia, kita bicara kepadanya dengan baik-baik, lembut dan sopan dan sebaik mungkin untuk kita ajak dia ke Masjid."
"Cadangan yang bagus," salah seorang dari mereka menanggapi.
"Kita mohon pada Allah Swt. agar membuka pintu hati pemuda tersebut untuk mahu mendengarkan kata-kata kita," ia melanjutkan.
"Baiklah, sebelum keluar mari kita berdo`a pada Allah Swt. dengan penuh tadharru` dan berharap, moga Allah Swt. menjadikan setiap langkah kita kebaikan dan sebab diberinya orang lain hidayah," semuanya mengamini.
Mereka keluar dari masjid dan lidah mereka tidak henti-henti menyebut asma Allah Swt.. Hati mereka penuh dengan harapan agar Allah Swt. membukakan pintu hati pemuda tersebut untuk mahu mendengarkan kata-kata mereka kali ini. Dan seperti biasa, pemuda jalanan itu melepak ditempat tersebut. Sebelum salah seorang dari mereka yang keluar untuk mulai menegur, pemuda jalanan itu sudah mulai mentertawakan dan mencemuh. Dia berani kerana bersamanya pemuda-pemuda yang lain. Salah seorang dari mereka yang keluar dan mulai mendekati si pemuda, ia duduk disampingnya dan yang lain sibuk dengan do`a didalam hati dan lidah mereka tidak henti-henti melantunkan zikir pada Allah Swt., beristighfar dan berselawat keatas Rasulullah Saw.
Akhirnya si pemuda bersedia diajak ke masjid walaupun pada awalnya ia agak keberatan. Tapi kerana Allah Swt. jualah dan kepetahan berbicara salah seorang dari mereka yang menyebabkan hati pemuda itupun tersentuh. Dalam perjalanan ke masjid si pemuda tadi, meminta maaf atas sikapnya selama ini. Ia menyesal dengan tindakannya yang tidak baik tersebut. Sesampai di masjid, si pemuda disuruh untuk berwudhu terlebih dahulu, tapi ia masih berdiri dan tidak beranjak menuju ke tempat wudhu. Ia berkata,
"Saya sudah lupa cara berwudhu, tolong ajarkan saya caranya." Kemudian salah seorang dari mereka mengajarkan pemuda tadi berwudhu. setelah berwudhu ia disuruh solat, tapi ia kembali berkata,
"Maaf saya sudah lama tidak solat, sehingga saya sekarang tidak tahu bagaimana gerakannya dan apa saja bacaannya."
Kemudian salah seorang dari mereka memimpin solat untuk mengajarkan tata cara dan bacaan solat. Pada saat sujud terakhir, si pemuda belum bangun dari sujudnya, dugaan mereka, bahawa dia sedang berdoa panjang menyesali perbuatan dan dosanya selama ini. Setelah mengucapkan salam, si pemuda belum juga bangun, dan ketika digerak-gerikkan badannya, ternyata ia telah meninggal dunia.
Apa ibrah yang dapat kita ambil dari kisah diatas? Betapa kematian yang datang dengan tiba-tiba. Tanpa ada satupun yang dapat menduga dan mengetahuinya. Dan betapa dakwah itu dapat menyelamatkan seseorang dari api neraka. Dan kalaulah pemuda-pemuda soleh tadi tidak mendatangi si pemuda jalanan dan pemuda jalanan itu dalam ketentuan taqdirnya meninggal pada saat itu, tentu meninggalnya dalam keadaan yang tidak diredhai Allah Swt.. Namun, Allah Swt. telah menjadikan mereka sebagai sebab, si pemuda jalanan meninggal dalam keadaan sedang bersujud.
WaallahuAlam bishowab..
Label: artikel
Catat Ulasan
<< Hadapan