"Abang, asal bagi free jer semua ilmu itu, buatla product ke, dijual ke… biar dapat duit!" Seorang kawan memberi pandangan. "Maksud kamu….?" tanya saya, dengan lagaknya. "Blog abang tue, kan penuh dengan ilmu, tak kan dibagi macam tue jer…" katanya.
Saya cuma senyum. perbualan tidak berlanjut. Sang kawan terburu-buru mahu pergi. Setelah saya renungkan, saya bersyukur, alhamdulillah, jika blog saya penuh ilmu, semoga jadi amal soleh, alaisa kazalik? Amin…
Apa yang saya sampaikan di blog ini, mungkin belum seberapa, dibandingkan blog lain yang lebih penuh dengan ilmu. Saya menemukan banyak sekali blog yang penuh dengan ilmu. Tentu, bloggernya pun orang berilmu dan orang-orang baik yang mahu berbagi dengan siapa pun, bahkan dengan user-user atau netter yang tidak dikenalnya di pelbagai nagara. Subhanallah, saya iri dengan para blogger yang baik itu. Mereka beramal soleh dengan menyebarkan ilmunya secara percuma. Jazakumullah…
Setahu saya, setidaknya dalam Ihya ‘Ulumuddin karya Imam Al-Ghazali, disebutkan, kita “harus” iri kepada orang lain yang beramal soleh, berbuat baik. Kita, kata Imam Al-Ghazali, boleh iri dalam hal kebaikan atau amal soleh. Iri jenis ini sangat bermanfaat bagi diri kita dan masyarakat.
Saudara-saudaraku… saya pun iri dengan banyak orang yang berbuat baik melalui blognya di internet. Mereka beramal soleh dengan menebar ilmu bermanfaat. Saya sangat berterima kasih, jazakumullah, kepada blogger yang misalnya mengajari saya tentang me-manage blog, instal ini itu, dan sebagainya, banyak juga memberi kita, wawasan tentang berbagai hal.
Sebaliknya, kita perihatin dengan mereka yang belum mendapatkan hidayah sehingga menyalahgunakan blog atau membuat blog yang tidak bermanfaat.
Blog adalah sarana dakwah; fasility amal soleh. Saya juga ingin menjadikan blog sebagai sarana amal soleh itu, semampu saya. Kita berpikir positif, para blogger Muslim “berlumba-lumba dalam kebaikan”, fastabiqul khairat, sehingga membawa manfaat dan maslahat bagi dirinya dan orang lain.
Saya tidak “memberikan ilmu secara percuma” kerana dengan member, sebenarnya ilmu saya bertambah. Tambahan pula, syaitan selalu menggoda kita soal niat ikhlas. Saya selalu gak tergoda untuk “turut terpesona”. Sehingga jadinya ‘tidak ikhlas… Semoga tidak demikian.
Mari kita berbuat baik di blog, dengan menyebar ilmu bermanfaat. Bukankah ilmu yang kita miliki.bukan punya kita, tapi milik Allah, Amanah-Nya, yang harus disebarkan?
Saya tidak mahu dicap “menyembunyikan ilmu” (kitman). Saya lupa pulak hadits soal menyembunyikan ilmu dan ancamannya. Jadi, semoga “memberi ilmu” di blog merupakan bahagian dari pengamalan ilmu itu. “Dijamin la”, kata Pensyarah saya, kalau kita memberikan ilmu, Allah akan memberi kita tambahan ilmu.
Kata Imam Sayfi’i, kalau kita memberikan ilmu atau mengajarkan ilmu, Ilmu itu tidak akan membuat ilmu kita makin berkurang, bahkan akan makin bertambah! Amin.
Wasalam
Label: artikel
Catat Ulasan
<< Hadapan