Ranting-rantingnya menjulang ke langit, sehingga dapat menjadi tempat berteduh dan memberikan kesejukan dan kenyamanan kepada orang yang berada di sekitarnya. Dan pada setiap musim mengeluarkan buahnya untuk disantap oleh manusia.
“Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik, seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan rantingnya menjulang kelangit. Pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim dengan seizin Tuhannya. Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka memperoleh peringatan.” (Surah Ibrahim 24-25)
Islam mengajarkan kepada umatnya untuk berbahasa, tertulis mahupun lisan, secara baik. Ini kerana pemakaian bahasa yang baik akan mendatangkan kebaikan, tidak saja kepada orang lain tetapi juga kepada dirinya sendiri.
Sebaliknya pemakaian bahasa yang buruk atau jahat juga akan mendatangkan keburukan atau kejahatan, yang pada akhirnya akan kembali kepada dan dirasakan oleh dirinya sendiri.
“Jika kamu berbuat kebaikan (bererti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat kejahatan, maka (akibatnya) bagi dirimu sendiri...” (Surah Al-Isra 7)
Abu al-Hasan Ali al-Nashri al-Mawardi mengemukakan empat syarat dalam berbicara, iaitu (1) ada perlunya berbicara, (2) pada waktu dan tempatnya, (3) berbicara secukupnya, dan (4) diungkapkan dengan bahasa yang baik.
Label: artikel
Catat Ulasan
<< Hadapan