Menyikapi 'perbezaan pendapat', tuduh-menuduh dan saling curiga antara saudara muslim atau pun antaraa satu harokah dengan harokah yang lain seperti yg terjadi disalah satu blog saudara kita sungguh sangat kita sayangkan…

Kita sangat prihatin dan sedih melihat saudara sesama MUSLIM saling menyerang, bagaimana persatuan dan kebersamaan kita dapat terwujud kalau sikap-sikap semacam itu tetap dipelihara. Tanpa adanya persatuan dan kebersamaan, maka kelemahan yang akan kita dapatkan, sayangnya kelemahan ummat Islam terjadi kerana sikap kita sendiri…

Allah melarang kita untuk saling berbantah-bantahan sesama saudara MUSLIM kita...

"Dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar." (QS. Al Anfal (8): 46)

Perbezaan pendapat adalah suatu yang pasti, jangankan dimasa kita sekarang yang jauh dari masa Rasulullah, pada masa sahabat pun kadang terjadi perbezaan pendapat, untuk menyikapi pendapat itulah dituntut KEDEWASAAN kita dalam berfikir, bersikap dan berakhlaq…

Maka beranilah memulai untuk memahami, memaklumi, dan memaafkan sesama saudara Muslim sebagai awal kekuatan ummat, berada di pihak mana pun kita. Hilangkanlah perasaan kebencian, dengki, hasad, tajassus, dan memutuskan silaturrahim, antara saudara Muslim….

"Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu Berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. kerana itu ma'afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, Maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya." (QS. Ali Imran (3): 159)

Rasulullah melarang kita berprasangka buruk kepada saudara sesama Muslim…

Dari Abu Hurairah Radhiallahu 'Anhu, bbahawa Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda: "Hati-hatilah dengan prasangka, kerana prasangka adalah sedusta-dustanya perkataan. Janganlah saling mendengarkan keburukan, saling mencari kesalahan, saling mendengki, saling tidak mengambil peduli, saling membenci, dan jadilah kalian hamba Allah yang bersaudara." (HR. Bukhari, 19/8/5604)

Kemuliaan dan kejayaan Islam diawali dengan ukhuwah yg erat. Syahidul Islam, Imam Hasan Al Banna Rahimahullah berkata: "Ukhuwah adalah keterikatan hati dan ruh dengan ikatan aqidah. Ikatan aqidah adalah ikatan yang paling kuat dan paling mulia. Ukhuwah adalah saudara keimanan, dan perpecahan adalah saudara kekufuran; kekuatan yang pertama adalah kekuatan persatuan, tidak ada persatuan tanpa rasa cinta, dan sekecil-kecilnya cinta adalah lapang dada, dan yang paling tinggi adalah itsar (mendahulukan kepentingan saudara)."Barangsiapa yang menjaga serta memelihara dirinya daripada dipengaruhi oleh tabiat bakhilnya, maka merekalah orang-orang yang berjaya".(QS. Al Hasyr: 9)

Seorang Muslim yg baik akan melihat saudara-saudaranya yang lain lebih utama dari dirinya sendiri, kerana, jika dia tidak bersama mereka, maka dia tidak akan dapat bersama yang lain. Sementara mereka, jika tidak bersama dirinya, maka dia akan dapat bersama orang lain. Dan sesungguhnya Srigala hanya akan memangsa kambing yang sendirian. Seorang muslim dengan muslim lainnya laksana satu bangunan, saling menguatkan satu sama lain.

"Dan orang-orang beriman baik laki-laki dan perempuan, satu sama lain saling tolong menolong di antaraa mereka". (QS. At Taubah (9): 71). Begitulah seharus kita." (Al Imam Asy Syahid Hasan al Banna, Majmu'ah ar Rasail, hal. 313. Al Maktabah At Taufiqiyah)

Menyalahkan, berdebat yang tiada berujung seperti itu merupakan perbuatan yg sia-sia, tanpa disedari, kita terlena dalam perdebatan panjang dan mengabaikan akhlak Islam, tidak produktif dan justeru mengotorkan hati.

"Ada empat hal yang barangsiapa keempat hal itu ada pada diri seseorang maka dia adalah munafik sejati, dan barangsiapa yang memiliki satu saja, maka dia memiliki perangai kemunafikan sampai dia meninggalkannya, iaitu: jika diberi amanah dia khianat, jika bicara dia berbohong, jika berjanji dia melanggar, dan jika berbantahan-bantahan buruk akhlaknya." (HR. Bukhari, 1/59/33. Muslim, 1/190/88. Abu Daud, 12/298/4068. At Tirmidzi, 9/222/2556. An Nasa'i, 15/219/4934. Ibnu Hibban, 1/497/254)

Maka, hendaknya kita meninggalkan perdebatan sengit yang memancing emosi dan melunturkan akhlak, sebab ditakutkan tumbuhnya titik-titik kemunafikan dalam hati kita, paling tidak perbuatan persebut menyerupai orang munafiq sebagaimana yang dijelaskan para ulama.

Dari Abu Hurairah Radhiallahu 'Anhu, bahawa Rasulullah Shalallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda: "Di antara baiknya Islam seseorang adalah ia meninggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat." (HR. At Tirmidzi,8/294/ 2239. Malik, 5/381/1402, dari Ali bin Husein bin Ali bin Ab Thalib. Ibnu Majah, 11/ 472/3966. Ahmad, 4/168/1646, dari Ali bin Abi Thalib. Dishahihkan Syaikh Al Albani dalam Misykah Al Mashabih, 3/49/4839)

Begitulah akhlaq seorang Muslim yg baik, janganlah kita membuat Rasulullah MENANGIS melihat ummatnya yg sangat dicintainya saling bermusuhan antara satu dengan yang lain….

Wallahu'alam bishowab…

Nurkilan Muhammad Alzinky
© Hakcipta BALADI 2009